JANJI
MOYANG ORANG AMUNGME VS NUBUATAN Pdt,I.S KIJNE WASIOR,MANOKWARI,25 OKTOBER 1925.
(Manusia
Amungme) Kata Kata Rahasia Yang Di Wariskan Kepada Keturunannya “Kolevogolki
Miningamo Jore,Nadala Ilege,Nilang Jolaye,Dingkai Kinung Wongomum Kalego Ivogon
Mok Muiye,Avulkeweng Aran Yok Dolle,Nin
Galeye”Artinya Pemabhasan Akan Datang,Sebuah Daun Lebar Akan Turun Di Sebelah Barat Tetapi Akan
Terbang Kembali.Laksana Kuncup Bunga Ubi Tumbuh Dan Besar Di Tanah Demikian Juga Daun Lebar Itu Akan Muncul Di Kaki Gunung.dengan demikian manusia
amungme menungguh dengan penuh harapan akan terwujudnya dunia yang penuh
bahagia itu.siapa yang memiliki kunci akan dapat membuka pintu rahasia itu.
(Pdt,I.S KIJNE) “di
atas batu ini saya meletakan peradaban orang papua,sekalipun orang memiliki
kepandaian tinggi,akal budi dan marifat tetapi
tidak akan pimpin bangsa ini,akan bangkit dan memimpinnya sendiri:
Kita
simak,menganalisa,secara detail pasti tidak ada perbedahan.
Pembahasan akan datang
dan sebuah daun lebar akan turun di sebelah barat tetapi akan terbang kembali.
Dalam abad
ke 16 bangsa-bangsa pelaut Eropah mulai membagi dunia menjadi dua bagian dengan
tujuan untuk menaklukan dunia baru bagi kepentingan perdagangan dan kekuasaan.
Portugis menjajah dunia kearah timur dan berhasil menaklukan Malaka tahun 1511
dan menguasai kepulauan Indonesia sampai di kepulauan Maluku. Pelaut Portugis
yang bernama Jorge de Meneses tiba di barat laut pulau Papua ini pada tahun
1526 dan menyebut pulau ini “Illhas dos Papuas”. Dalam tulisan ini kita hanya
memberikan gambaran secara umum tentang pulau ini dilihat dari letak
geografisnya, identitas, ciri khas orang asli, type orang asli dan gaya
bicara/bahasa orang asli, karakter orang asli bahkan sejarah dan realita hidup
masyarakat pinggiran sebuah perusahaan raksasa serta individu okunum orang
Papua saat ini secara khusus dalam Negara Indonesia sebagai konteks dasar
mengapa kajian seperti ini penting diulaskan secara bersama-sama dan sedang
mengembangkan visi yang sama secara serius yakni ingin melihat Papua dan seisi
dalam pulau Papua ini “Ingin terwujud suasana
damai” di Tanah Papua,namun adakah saat
ini disana kedamaian ..??
Walaupun sejak abad ke 16 Papua itu diklaim dan diberi nama oleh Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol tetapi selama lebih dari 300 tahun Papua belum pernah diduduki oleh penguasa barat. Baru sejak 1865, Belanda menyatakan kepada dunia luar dan menetapkan Papua Barat (The Netherlands New Guninea)sebagai daerah jajahannya dengan menetapkan garis meridian 141 derajat bujur timur sebagai batas paling timur wilayah kekuasaannya. Sehingga pada saat itu tanpa perundingan pulau terbesar kedua di dunia ini dibagi dalam dua bagian besar dan memperoleh legitimasi international. Bagian timur pulau itu diklaim oleh bangsa Inggris dan bangsa Jerman, sementara dibagian baratnya diklaim oleh bangsa Belanda tetapi itupun dibiarkan sampai pada awal abad ke 20 . .
Walaupun sejak abad ke 16 Papua itu diklaim dan diberi nama oleh Bangsa Portugis dan Bangsa Spanyol tetapi selama lebih dari 300 tahun Papua belum pernah diduduki oleh penguasa barat. Baru sejak 1865, Belanda menyatakan kepada dunia luar dan menetapkan Papua Barat (The Netherlands New Guninea)sebagai daerah jajahannya dengan menetapkan garis meridian 141 derajat bujur timur sebagai batas paling timur wilayah kekuasaannya. Sehingga pada saat itu tanpa perundingan pulau terbesar kedua di dunia ini dibagi dalam dua bagian besar dan memperoleh legitimasi international. Bagian timur pulau itu diklaim oleh bangsa Inggris dan bangsa Jerman, sementara dibagian baratnya diklaim oleh bangsa Belanda tetapi itupun dibiarkan sampai pada awal abad ke 20 . .
pemerintah
Belanda membentuk sebuah badan atau organisasi. Organisasi ini
merupakan perwujudan dari demokrasi di wilayah Irian
Barat, yang diberi nama
Nieuw Guinea Raad (Dewan
Nieuw Guinea)
sejak tahun 1949 dengan jumlah 21 orang, tetapi
tidak bisa terealisir karena
kondisi masyarakat Papua tidak mungkin untuk
diselenggarakan Pemilu.
Selanjutnya dewan ini terbentuk 25 Februari 1961,
dan disyahkan pada tanggal 5
April 1961 (Yakobus F. Dumupa, 2006:29-30). Tanggal
19 Oktober 1961, di
bentuk komite nasional yang beranggotakan 21 orang,
komite ini dilengkapi 70
putra Irian Barat yang berpendidikan dan berhasil
melahirkan manifestasi yang
isinya; menentukan nama negara: Papua Barat,
menentukan lagu kebangsaan: Hai
Tanahku Papua, menentukan bedera: Bintang Kejora,
menentukan lambang
negara: Burung Mambruk, Semboyan: One People One
Seoul (Safroedin Bahar,
1996: 220).
perjanjian New York.Belanda pernah melakukan pengalihan administrasi di
Irian Barat kepada UNTEA 1Oktober 1962 dan 1 Mei 1963 UNTEA menyerahkan WEST PAPUA kepada Indonesia.
antara Belanda dengan Indonesia yang melahirkan perjanjian New York 1962 itu.tidak melibatkan
BANGSA PAPUA sebagai bangsa dan tanah air yang
dipersengketakan.hanya biarkan saja/ Irian Barat
kepada UNTEA
1Oktober 1962 dan 1 Mei 1963 UNTEA akan menyerahkan Irian Barat kepada
Indonesia.
Demikian Juga Daun Lebar Itu Akan
Muncul Di Kaki Gunung.Berdasarkan fakta diatas bahwa abab ke abab,tahun-tahun
bangsa-bangsa (portugis,belanda,jepang,indonesia) hanya datang dan pergi begitu
saja. tidak akan memimpin Bangsa ini, dan kemudian Terlepas
dari perdebatan sejarah,di atas membuktikan kepada kita, bahwa peranan
kapitalisme internasional sangat kuat dalam proses perjuangan kita namun mereka hanya sebatas saja,tetapi untuk
menjawab rahasia,janji-janji leluhur kita bahkan mewujudkan impian itu hanya
ada pada pribadi kita masing-masing.
walau
masih banyak yang sangat jauh dari harapan atau bahkan nanti akan mendapatkan kritikan dari teman-teman
seperjuangan Papua lainnya, namun saya mau katakan bahwa inilah saatnya
untuk mendapatkan kunci rahasia yang pernah di janjikan/rahasikan oleh leluhur
kita agar menuju ke kota yang suci,aman,dan damai disana.(WEST PAPUA).untuk
menjawab hal ini bukan dari bangsa-bangsa,kerayaan-kerayaan atau anak cucu kita
MELAINKAN KITA yang ada sekarang ini.LAWAN....LAWAN....LAWAN..
Bacaan.
1.Tim Sintese (May 2005). Sintese kapasitas
Pembangunan Papua. Kerjasama antar UNDP dengan pemerintah Provinsi Papua dan Multipihak
di Papua, Halaman 12.
2.Drooglever, P.J. (2005). Summary dari Buku yang
berjudul Een daad van vrije keuze De Papoea’s van het zelfbeschik-kingsrecht
dalam edisi bahasa Inggris yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh
3.Agus Sumule,Halaman 1,2 atau lihat Penerbit Garba Budaya, Halaman 1.
4.mati atau hidup hilangnya harapan hidup dan hak hasasi manusia di papua.Markus Haluk.
4.mati atau hidup hilangnya harapan hidup dan hak hasasi manusia di papua.Markus Haluk.