Sabtu, 23 November 2013

kemana harus saya pergi,,,,,,,,??


.

Jangan mempermainkan saya seperti kelereng yang kutik tanpa bleb dan door.jangan memperkosa daerah saya demi kepentingan makan minum dan politik.benda dan binatang jangan samakan dengan manusia.bisakah dari satu gereja dapat melahirkan dua kepala kampung sedangkan penduduknya hanya 20 KK.,kaka,adik,om,tante dan terutama teman-teman seperjuangan anda dan saya adalah tulang punggung daerah puncak papua  jangan menjadi fasive marilah kita pantau program apa yang sedang di jalani di daerah puncak papua jangan diam diri.baru-baru ini terjadi  perang saudara di kabupaten Nduga  karena pemekaran kepala kampung dan pemekaran distrik demikian juga dengan Lani jaya satu kali itu  cukup sudah jangan ada korban lagi.
Saya sangat kesal akan melihat pemekaran yang sedang terjadi di kabupaten  puncak papua di balik ini ada apa yah ...???
Jikakalau Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah,bahwa pembentukan suatu daerah otonom baru dalam hal pemekaran desa di mungkinkan dengan memekarkan daerah dan harus memenuhi syarat-syarat kemampuan ekonomi,potensi daerah,sosial budaya,sosial politik,jumlah penduduk,luas daerah,dan pertimbagan lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.
Dengan demikian,usul pembentukan suatu daerah tidak dapat diproses apabila hanya memenuhi sebagian persyaratan saja,seperti halnya sebagian besar dari usul-usul pembentukan daerah sebelumnya hanya didasarkan pada pertimbangan faktor politis,atau faktor sejarah saja.Pembentukan daerah harus bermanfaat bagi pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan daerah pada khususnya dengan tujuan meningkatkan pendapatan daerah.Di samping itu,pembentukan daerah harus mampu melaksanakan otonomi daerahnya sesuai dengan potensi,kondisi,kebutuhan dan kemampuan daerah yang bersangkutan.Pembentukan suatu daerah otonom baru,tidak boleh mengakibatkan daerah induk tidak mampu lagi melakukan otonomi daerahnya.Dengan demikian,baik daerah yang dibentuk maupun daerah yang dimekarkan atau daerah induk secara sendiri-sendiri dapat melaksanakan otonomi daerahnya sesui ketentuan yang berlaku.Demikian pula bagi daerah provinsi,daerah kabupaten atau kota dapat dihapus apabila daerah-daerah tersebut berdasarkan hasil penelitian tidak mampu melaksanakan otonominya.
Oleh sebab itu untuk pemekaran suatu daerah berdasarkan  potensi dan kondisi ekonomi, sosial budaya masyarakat adalah jenis dan jumlah usaha jasa dan produksi, keanekaragaman status penduduk,jumlah penduduk, mata pencaharian, perubahan nilai agraris ke jasa industri dan meningkatnya volume pelayanan. jika hal ini kita biarkan begitu otomatis penempatan keamanan TNI/POLRI,(Abri masuk desa),transimigrasi lokal maupun nasional tetap masuk tanpa syarat.sehingga ruang bergerak untuk  masyarakt setempat pasti sempit dan akan menjadi trauma. Maka itu Pribadi saya menolak dengan tegas adanya pemekaran desa di kabupaten puncak karena tidak memenuhi syarat.dan juga  hal ini bukan alasan untuk  upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan seperti penanggulangan kemiskinan, penanganan bencana, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan prasarana perdesaan, pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi, pengembangan sosial budaya pedesaan.melainkan PEMERKOSAAN daerah.
Kaka,adik,tante,om jika ko  peduli  kabupaten puncak jangan diam diri mari kita bersuara demi masa depan anak cucu kami bersama....

Jumat, 15 November 2013

BANYAK NYAWA YANG TIDAK BERSALAH JADI KORBAN,KAPAN HAL ITU AKAN BERAKHIR.


BANYAK NYAWA YANG TIDAK BERSALAH JADI KORBAN,KAPAN HAL ITU AKA

N BERAKHIR.
barang yang harganya paling murah bahkan gratis di PAPUA ADALAH NYAWA MANUSIA.berbagai cerita yang menyayat hati seperti itu terus memenuhi berita seputar dunia semakin meningkat.bayangkan kesediahan dan rasa sakit yang di alami oleh bangsa papua di akibatkan oleh kejahatan kolonialisme indonesia,diskriminasi,pembunuhan,penganiayaan,pemerkosaan,penculikan,pengejaran,pemenjaraan dan berbagai macam tindakan brutal  serta tragedi lainya.banyak nyawa yang tidak bersalah menjadi korban dan banyak bangsa  papua yang menderita tanpa alasan yang  tidak jelas,contoh nyata yang terjadi papua.sungguh kapan kita akan jadi tuan diatas tanah ini,adakah Tuhan mendengar tangisan ini,atau kemanakah Dia saat itu,mungkin Dia tidur atau kemana,kenapa hal ini  terus terjadi.???polisi benarkan penembakan yang menewaskan seorang warga sipil seperti binatang buas atau binatang burunan. Kurang lebih satu jam kemudian atau pukul 11.50 wit setelah melalui jembatan besi Kalome, korban supir lajuran yang menggunakan mobil strada bernomor polisi DS 8694 AC berjalan secara perlahan-lahan dikarenakan kondisi jalan yang buruk. Secara tiba-tiba seorang yang berdiri dipinggir jalan mengeluarkan pistol dan menembak korban di kepala korban hingga tewas ditempat
Selang beberapa menit, Pos Kalome menerima laporan dari radio lajuran adanya sopir yang ditembak orang yang belum diketahui identitasnya.(katanya berdiri di PINGGIR jalan) berarti bukan OTK, Sekitar 15 menit kemudian satu regu melakukan pengejaran ke tempat kejadian perkara dan menemukan seorang sopir  Lajuran DS 8694 CA tertembak pada bagian kepala yang diduga tembakan dari senpi laras pendek sebanyak satu kali tembakan. .(di puncak jaya)
PELURU SIAPA YANG MENGAKIBATKAN ARLINCE TEWAS,sungguh anak kecil yang tidak tahu apa-apa juga nyaris korban. Informasi lainnya yang dihimpun Jubi menyebutkan korban tewas karena tembakan anggota TNI yang mengejar pelaku. Sumber Jubi ini mengatakan sempat ada kontak senjata antara orang yang diduga pelaku dengan anggota Satgas Cakra Mandala Pos Tiom dan Tim Maleo yang melakukan pengejaran terhadap pelaku.“Arlince bukan tertembak oleh Orang Tak Dikenal yang bersenjata. Ia tertembak anggota TNI saat mereka sedang lakukan terhadap pelaku.” kata sumber Jubi di Tiom.  (Adm) .Jayapura 21/9 (Jubi) – Pada Sabtu (21/9) sebanyak 1.300 prajurit TNI AD yang terdiri  Satgas Yonif 126 Kala Sakti dan Satgas Yonif 642 Kapuas tiba di Kota Jayapura, Papua  dengan menggunakan Kapal KRI Banjarmasin.Kedatangan ribuan prajurit ini dalam rangka membrantas dan membunuh  manusia papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya saat dihubungi tabloidjubi.com melalui telepon, Rabu (1/5) mengaku, belum dapat memberikan keterangan karena belum mendapat informasi terkait penembakan ini.Seperti dikabarkan media ini, dua warga Sorong, Papua Barat, Abner Malagawak  (22 tahun) dan  Thomas Blesia (28 tahun) tewas terkena timah panas saat berada dalam posko perjuangan Papua Merdeka di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong. Abner Malagawak  (22 tahun) warga Distrik Makbon, Kabupaten Sorong tertembak dibagian ketiak kiri tembus kanan. Akhirnya, Abner tewas ditempat. Selanjutnya, Thomas Blesia (28 tahun), warga Distrik Sakouw, Kabupaten Sorong Selatan, tewas terkena timah panas di kepala bagian belakang tembus depan.
Tiga  warga lainnya yang berada dalam posko itu, mengalami luka-luka akibat kena tembakan. Mereka adalah Salomina Klaivin (37 tahun), warga Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Herman Lokden (18 tahun) warga kampung Wulek, Kabupaten Sorong Selatan, dan Andreas Sapisa (32 tahun) warga Distrik Makbon, Kabupaten Sorong. Salomina Klaivin, luka-luka karena tertembak di perut, paha bagian kanan, dan dilengan bagian kanan. Herman Lokden mengalami luka-luka kerena tertembakan di betis kanan tembus sebelah.Selanjutnya, Andreas Sapisa mengalami luka di bagian ibu jari kaki kanan akibat terkena peluru panas. Penembakan belangsung sejak  Selasa (30/4) malam sekitar dua jam yakni sekitar pukul 20.00 -22 WIT. (Jubi/ Aprila Wayar).pelaku adalah TNI-POLRI.